Pemerintah bersama seluruh pihak pengelola lalu lintas darat dan laut dihimbau untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Merak, Banten saat libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini pun membutuhkan penerapan berbagai skema lalu lintas untuk mengantisipasi potensi kepadatan yang dapat terjadi.
“Tentu saja survei ini harus dilakukan dengan baik untuk mengetahui berapa _demand_ atau kebutuhan yang harus dilayani oleh pihak pelabuhan, untuk area penampungan baik diluar dan didalam pelabuhan, jumlah kapal penyeberangan yang beroperasi, dan termasuk juga penyambutan di Pelabuhan Bakauheni. Jadi saya kira apa yang harus diperbaiki itu adalah kemampuan kita dalam memperkirakan suplai dan demandnya,” kata Ilham.
Ilham melanjutkan, penerapan pola tersebut di atas perlu didukung oleh perbaikan sistem tiket menggunakan Ferizy, sehingga pengemudi kendaraan bisa mengetahui giliran waktu masuk ke dalam pelabuhannya sehingga dapat menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi penerapan sistem tiket tersebut untuk mendukung kelancaran operasional dan pelayanan di pelabuhan penyeberangan.
“Pendekatan untuk pola sosialisasi pembelian tiket online melalui Ferizy harus dilakukan secara masif oleh pemerintah, agar masyarakat dapat melakukan pemesanan tiket dari jauh hari sebelum jadwal perjalanannya dan masuk ke pelabuhan dengan jadwal waktu yang sudah dipilih sehingga tidak perlu mengantre di Pelabuhan Merak seperti yang terjadi beberapa waktu lalu”, katanya.
Menurut Ilham kelancaran arus penyeberangan tidak hanya dibebankan pada ASDP, sebab perusahaan tersebut hanya berperan sabagai penyedia jasa pelabuhan dan kapal penyeberangan. Perlu peran pemerintah dan lembaga lain yang berperan untuk mengatur traffic pemeriksaan tiket online di luar pelabuhan (bufferzone), mengatur volume kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan, dan mengatur arus lalu lintas di jalan tol sebelum memasuki pelabuhan.
Ilham mengungkapkan, untuk menjaga kelancaran penyeberangan saat libur Natal dan tahun baru pemerintah bisa meniru pola yang diterapkan pada arus balik dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak saat libur lebaran 2022, yaitu dengan menerapkan delaying system pada rest areayang telah disediakan.
“Saya kira apa yang dilakukan oleh pihak Polda bersama ASDP serta Hutama Karya dan kawan-kawan di Pulau Sumatera pada saat arus balik lebaran beberapa bulan yang lalu menciptakan perjalanan yang lancar dimana hal ini terjadi karena dampak dari mereka menerapkan delaying system di masing-masing rest area. Saya kira skema ini bisa diterapkan oleh pemerintah untuk di Merak dan bahkan menjadi sangat mendesak untuk penerapan semacam itu karena ada traffic yang cukup tinggi di sana,” tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi