CILEGON, iNewsBanten - Warga Link Kampung Baru Nagreg Rt 19/04 Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Rofiah seorang janda yang sempat viral karena unggahan video dari salah seorang warga yang mengatakan bahwa Rofiah tersebut tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah setempat.
Setelah tim iNewsBanten menelusuri kebenaran dan keberadaan Ibu Rofiah tersebut, untuk melihat kondisinya secara langsung dan mencoba berkomunikasi dengan Rofiah karena pendengaran beliau agak sedikit terganggu, Jumat ( 30/09/2022).
Saat diwawancarai Rofiah mengatakan, saya berasal dari Desa Cikendat, Kecamatan Anyer, kabupaten serang dan saya berada di Lingkungan Kampung Baru Nagreg ini sudah 18 tahun dan suami saya baru meninggal setahun yang lalu.
"Awalnya saya dan suami disini ikut kuli membuat batu bata merah dan kuli nyabut kacang kepada warga sini, tetapi setelah suami meninggal kondisi saya lemah dan tidak kuat lagi untuk bekerja terlalu keras.
Dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari saya mendapat bantuan dari warga setempat termasuk biaya untuk anak saya yang masih sekolah SD," Ucap Rofiah.
Sementara itu Udriyah salah satu perangkat RT Link Kampung Baru Nagreg, membenarkan bahwa sodara Rofiah adalah warga kami, data KTP dan KK Rofiah baru saja di perbaharui karena kemarin kemarin ada kesalahan di no NIK dan KK nya tidak sinkron.
Kami sudah menyerahkan data tersebut ke pihak Kelurahan, saya berharap sodara Rofiah bisa mendapatkan bantuan secara rutin," Ungkap Udriyah.
Rustam Efendi Lurah Gunung Sugih saat ditemui diruang kerjanya menjelaskan, Kami selaku pihak Kelurahan sudah mendata warga kami yang memang layak mendapatkan bantuan.
"Akan tetapi data yang sudah pernah diajukan untuk dihapus tidak pernah terealisasi, dibantuan berikutnya nama yang diajukan untuk dihapus masih muncul lagi.
"Untuk hal ini kami juga sudah berusaha sesuai dengan tupoksi kami, karena kewenangan semua ada di Dinas Sosial, harapan kami untuk pemerintah terkait agar bisa merespon data data penghapusan yang sudah kami berikan," tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi