get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Metro Jaya Berhasil Tangkap Pelaku Pemerkosa Seorang Wanita di Tol Jakarta - Tangerang

Meski Dilarang!Praktik Tes 2-3 Jari Vagina Terhadap Korban Pemerkosaan Ternyata Masih Marak di India

Senin, 31 Oktober 2022 | 22:28 WIB
header img
India melarang tes dua jari pada vagina korban pemerkosaan (Foto: Reuters)

NEW DELHI, iNewsBanten - Mahkamah Agung India, Senin (31/10/2022), melarang tes vagina 2 atau 3 jari terhadap korban pemerkosaan. Semua pihak, termasuk profesional medis, dilarang melakukan tes seperti itu. Pelanggaran aturan ini akan diseret ke pengadilan.

Dua anggota majelis hakim, dipimpin DY Chandrachud, mengatakan alasan utama tes ini untuk memeriksa apakah yang bersangkutan biasa melakukan hubungan seksual atau tidak. Hakim menegaskan, cara seperti itu tidak ada hubungannya untuk mengungkap apakah dia diperkosa atau tidak.

"(Tes itu merupakan) Pelanggaran terhadap kehormatan dan privasi perempuan," kata hakim, seraya menegaskan bukan berarti dia benar menjadi korban pemerkosaan hanya lantaran aktif melakukan hubungan seksual.

"Tes tersebut tidak memiliki dasar ilmiah dan metode invasif untuk memeriksa korban pemerkosaan. Sebaliknya, itu justru membuat dia seperti korban dan membuat trauma. Tes dua jari tidak boleh dilakukan," kata Chandrachud, menambahkan.

Mahkamah Agung India pada 2013 sudah memutuskan tes dua jari bagi korban pemerkosaan melanggar hak privasi. Saat itu mahkamah meminta pemerintah membuat prosedur medis yang lebih baik guna mengetahui seseorang mengalami pemerkosaan atau tidak. Meski sudah dilarang, praktik tersebut masih marak dilakukan hingga saat ini.

 

Artikel ini sudah tayang di iNews. Id dengan judul:http://iNews.id//Duh, Praktik Tes 2 Jari Vagina Korban Pemerkosaan Marak di India

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut