Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki setidaknya 72 juta cadangan nikel (Ni), termasuk Limonit1, atau 52% dari total cadangan nikel dunia sebanyak 139.419.000 ton Ni (Booklet Peluang Investasi Nikel Indonesia, Kementerian ESDM, 2020).
Karenanya, kegiatan pertambangan nikel sebagian besar hanya tersebar di 4 provinsi, di mana terkandung 90% dari seluruh cadangan sumber nikel yang ada di Indonesia. Tiga provinsi berada di Sulawesi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, serta 1 provinsi di Maluku, yaitu Maluku Utara.
Presiden RI, Joko Widodo mengatakan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai nomor satu di dunia. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam pidato groundbreaking pabrik baterai Hyundai-LG di Karawang, Jawa Barat.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia terus menggenjot pertumbuhan industri pertambangan nikel dimulai dari hulu hingga hilir. Pada akhir 2021 tercatat telah terbit 293 izin usaha pertambangan dengan komoditas nikel di seluruh Pulau Sulawesi (Geoportal Kementerian ESDM, 2021).
Perusahaan pertambangan dengan komoditas nikel telah menguasai 639.403,26 hektare lahan konsesi untuk pertambangan yang tersebar di 3 provinsi di Pulau Sulawesi (Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara).
Editor : Mahesa Apriandi