SERANG, iNewsBanten - Kadang gusi bengkak bikin mengganggu aktifitas makan, obat yang ampuh tentu dicari oleh banyak orang, karena masalah kesehatan satu ini tak ditampik memang cukup sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi gusi mengalami pembengkakan atau berdarah biasanya disebabkan oleh beberapa masalah, namun sebagian besar berhubungan dengan kesehatan mulut atau komplikasi dari masalah kesehatan mulut.
Itu kenapa, menjaga kebersihan mulut dasar dapat membantu mencegah masalah gusi bengkak bahkan hingga berdarah yakni dengan selalu rutin sikat gigi, sikat lidah, flossing, dan rutin ke dokter gigi.
Secara umum, ada beberapa obat yang mudah didapat selain kumur air garam yang disebutkan dalam hasil studi di jurnal PLOS bisa membantu merangsang penyembuhan luka. Apa saja obat tersebut? Melansir Medical News Today, yang sudah ditinjau secara medis oleh Christine Frank, DDS, intip paparan singkatnya berikut ini.
1. Minyak esensial: Beberapa minyak esensial dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mulut secara umum. Review di jurnal Kedokteran Gigi Berbasis Bukti mencatat bahwa obat kumur yang mengandung minyak esensial mengurangi plak dan peradangan pada orang dengan radang gusi, lebih efektif dibanding obat kumur biasa.
2. Lidah buaya: Ini cukup umum dipakai untuk meredakan radang mulut. Jurnal Internasional Kebersihan Gigi mencatat bahwa gel lidah buaya dapat mengurangi peradangan pada gusi akibat radang gusi. "Namun penelitian ini juga mencatat bahwa lidah buaya, belum tentu lebih baik daripada obat kumur," bunyi laporan kesehatan itu.
3. Kunyit: Studi di Jurnal Nasional Bedah Maksilofasial menemukan bahwa gel kunyit bisa secara efektif membantu mengendalikan plak di mulut dan mengurangi gejala radang gusi. Para peneliti menilai, ini mungkin karena kunyit bersifat anti-inflamasi.
Jika menggunakan obat-obatan alami ini tidak memperlihatkan perbaikan, disarankan agar segera berkonsultasi ke dokter gigi. Jangan biarkan gusi membengkak terlalu lama, karena kemungkinan bisa memicu masalah komplikasi serius.
Editor : Mahesa Apriandi