Untuk itu Raja Sri Susuhunan Paku Buwana (PB) II menyampaikan bahwa mulai hari itu nama dan status desa Sala diubah menjadi ibu kota kerajaan dengan nama Kota Surakarta Hadiningrat.
Hingga kini kedua nama kota (Surakarta dan Solo) menandai sebuah sejarah alih kuasa dari satu pemimpin wilayah tersebut terhadap penguasa baru. Bahkan sampai sekarang terdapat perbedaan yang mencolok dalam penggunaan keduanya.
Jika Solo merupakan sebutan bagi sebuah desa berdasarkan ciri khasnya, maka Surakarta menjadi nama Keraton yang pada tahun 1670 menguasai wilayah tersebut. Keduanya memiliki periodik sejarah yang berbeda.
Itulah penjelasan dan riwayat sejarah kenapa Surakarta disebut Solo? Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah penyebutan Surakarta dan Solo.
Artikel ini telah tayang di iNews id. https://Jateng.inews.id/berita/kenapa-surakarta-disebut-solo-ini-penjelasan-dan-sejarahnya
Editor : Mahesa Apriandi