Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 19,72 ribu orang (dari 566,49 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 586,21 ribu orang pada September 2022). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 4,09 ribu orang (dari 247,54 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 243,45 ribu orang pada September 2022).
Selain itu, Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp598.748,-/kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp433.368,- (72,38 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp165.380,- (27,62 persen).
Untuk diketahui pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Banten memiliki 4,42 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.646.466,-/rumah tangga miskin/bulan.
Kemudian BPS Provinsi Banten juga merilis ada kenaikan pada bulan Maret 2023 inflasi Tahunan /year-on-year (yoy) Gabungan 3 Kota di Provinsi Banten sebesar 4,17 persen.
Pada Maret 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 4,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,03. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Cilegon sebesar 5,39 persen dengan IHK sebesar 117,40. Berikutnya di Serang sebesar 5,37 persen dengan IHK sebesar 118,47. Inflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 3,75 persen dengan IHK sebesar 112,70.
Tingkat Inflasi bulanan/month to month (mtm) Maret 2023 sebesar 0,12 persen dan tingkat inflasi tahun kalender/year to date (ytd) maret 2023 sebesar 0,83 persen.
Editor : Mahesa Apriandi