"Untuk benderanya pun bisa dilihat disini ada bendera untuk kelompok mereka," imbuhnya.
Meski menurutnya dalam kelompok tawuran pelajar ini tidak ada perekrutan secara terbuka, namun dengan adanya alumni yang terlibat ada semacam regenerasi untuk melanjutkan tradisi tawuran. "Kalau kita lihat kasat mata dengan ada alumni yang ikut berarti ini ada regenerasi untuk melatih ke adik-adiknya, untuk melanjutkan tradisi tawuran," ujarnya.
Jajaran Polresta Tangerang pun mengimbau para orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anaknya terutama setelah selesai jam sekolah.
Jangan sampai para remaja yang masih berstatus pelajar ini masih berkeliaran di luar rumah hingga larut malam. "Saya memohon kepada seluruh orang tua agar betul-betul mengawasi anaknya. Kalau misalnya kita tahu mereka sudah pulang sekolah minimal kita harus menghubungi anak kita ada di mana," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan pelajar dari SMA Wipama dan SMK Albadar diamankan aparat Polresta Tangerang saat akan tawuran.
Rencana tawuran oleh para pelajar ini berhasil dicegah kepolisian usai tim patroli siber Polresta Tangerang menemukan akun medsos sebuah kelompok yang sedang mencari lawan tawuran.
Editor : Mahesa Apriandi