JAKARTA, iNewsBanten - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta mencatat 67.043 warga positif HIV. Data per September 2023 tersebut bisa bertambah karena diperkirakan pengidapnya mencapai 81.799 warga.
"Terdapat 67 ribuan orang kena HIV, tapi estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) mencapai 81.799 orang. Kami punya cara untuk memperkirakan atau menghitung estimasi ini," ujar Kepala Bidang Dukungan dan Layanan KPAP Taufik Alief Fuad di Jakarta pada Kamis (30/1/2023
Dalam seminar jelang Hari AIDS Sedunia, Taufik juga menjelaskan penularan HIV lebih banyak ke warga yang berusia produktif yaitu remaja 15 tahun hingga dewasa 30 tahun. "Sebanyak 81,6 ODHIV adalah warga berkategori usia produktif, yaitu umur 15 sampai 30 tahunan," kata Taufik.
Ia menjelaskan, penularan virus HIV lebih banyak lewat hubungan badan, kemudian ada yang ditularkan ibu menyusui ke bayinya, lalu ada juga akibat tidak sterilnya alat membuat tato, jarum suntik dan lain-lain.
Lebih lanjut Taufik bilang, tidak semua ODHIV rutin meminum obat HIV. Hingga sekarang tercatat hanya 35.324 pasien yang tertib mengonsumsinya. "Lalu sebanyak 15.432 orang berhenti minum obat dengan alasan bosan dan merasa sudah sehat," tutur Taufik.
Sedangkan 16.292 penyintas HIV tidak lagi berobat ke layanan kesehatan yang disediakan di Jakarta. "Mereka pindah sehingga tidak mengambil obat HIV layanan kesehatan Jakarta," ucapnya.
Sementara itu KPAP DKI Jakarta menargetkan pada 2030 tidak ada lagi kasus baru HIV di Ibu Kota. Target itu akan dicapai dengan menggencarkan penyuluhan dengan menggandeng penyintas, media, dan komunitas yang bergerak dalam penanggulangan virus tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi