get app
inews
Aa Read Next : Stres Bisa Berubah Pola Makan Seseorang, Kenapa?

Ternyata Sering Makan Saat Panas Bisa Picu Kanker! Ini Penjelasan Dokter

Kamis, 09 Mei 2024 | 06:42 WIB
header img
Ilustrasi makan saat panas, Ternyata bisa picu kanker (doc istimewa)

CILEGON, iNewsBanten - Di jagat maya beberapa waktu belakangan ini sedang ngetren makan makanan sangat panas. Bisa dilihat konten makan makanan yang sangat panas, baru diangkat dari wajan lalu langsung disantap langsung dimasukkan ke mulut, ramai dilakukan oleh sejumlah masyarakat di linimasa sosial media.

Hati-hati, tren seperti ini ternyata bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi tubuh. Menurut Dokter sekaligus Healthy Educator, dr. Nadia Alaydrus aktivitas makan seperti ini bisa menyiksa seseorang.

Meski terlihat enak dan menggugah selera, mengonsumsi makan makanan yang terlalu panas, dilihat dari kesehatan itu bisa berbahaya dan menimbulkan risiko.

“Yang pertama adalah luka bakar pada area lidah dan juga rongga mulut,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikToknya @nadialaydrus, Jumat (15/12/2023)

Menurut dr. Nadia, risiko luka itu muncul karena makan makanan sangat panas membuat lidah melepuh kemudian terbakar. Sehingga bisa memunculkan timbulnya sariawan dan rasa tidak nyaman pada bagian lidah. Tak berhenti sampai di situ, lebih mengerikan lagi kebiasaan buruk tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan atau kanker esofagus.

Adanya suhu terlalu tinggi bisa memberikan efek pada saluran pencernaan bagian atas yaitu di area rongga mulut, yang kemudian turun ke kerongkongan. Sehingga menyebabkan inflamasi dan memicu terjadinya kanker.

Hal itu diperkuat dengan salah satu penelitian berjudul “High Temperature of Food and Beverage Intake Increases the Risk of Oesophageal Cancer in Xinjiang, China” yang menyatakan makanan dan minuman dengan suhu yang tinggi berhubungan positif dengan kejadian karsinoma sel squamosa di esofagus hingga menyebabkan kerusakan gigi.

“Karena makanan yang terlalu panas itu bisa melemahkan enamel gigi, enamel itu adalah lapisan pelindung paling luar pada gigi. Nah kalau enamelnya rusak, maka gigi akan lebih rentan mengalami kerusakan seperti gigi berlubang,” tegas dr Nadia.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Berita iNews Banten di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut