"Hasil interogasi bahwa yang bersangkutan berinisial D bermula berkenalan dengan N alias A, tiga bulan yang lalu melalui medsos Facebook. Dan percakapan medos Facebook D diminta nomor WhatsApp untuk komunikasi, yang bersangkutan komunikasi japri melalui chat dengan N alias A, dia mengajak untuk bergabung di grup telegram," tuturnya.
"Kemudian dia (D-red) menanyakan grup itu isinya apa, disampaikan oleh A di grup telegram hanya bertugas berperan untuk memanas manasi, mengomentari setiap hal yang saya posting," tambah dia.
Lebih jauh Sofwan menegaskan bahwa sampai saat ini umat Islam, Kristen maupun Katolik masih tetap rukun dan guyub. "Kami duduk bersama dengan ulama dan pendeta, memberikan kesan, bahwa dengan kejadian ini, umat Islam, Katolik dan Kristen tetap guyub, rukun dan berdampingan," katanya.
Editor : Mahesa Apriandi