Saat ditanya usai menyerahkan berkas penjaringan, Uday merasa terhormat diberikan kesempatan untuk memaparkan latar belakang mengapa ia serius maju. "Dalam tahapan wawancara banyak pertanyaan strategis yang saya terima. Bagi saya ini adalah momentum yang tepat untuk bangkit bersama. Bahwa kondisi Pandeglang masih terpuruk dalam persoalan dasar, yakni kondisi jalan yang rusak, pelayanan kesehatan masyarakat yang masih rendah, kualitas pendidikan dasar juga demikian serta keterpurukan ekonomi masyarakat desa," terangnya.
Ditanya peluangnya untuk mendapat rekomendasi dari DPP PDIP, Uday merasa optimis. "Saya memiliki sejarah yang panjang dengan PDIP. Mulai dari Pilpres 2014, Pilgub 2017, Pilpres 2019, sampai Pilpres dan Pileg 2024, kami selalu di jalur yang sama. Jadi saya optimis memiliki kesempatan untuk dipertimbangkan oleh para fungsionaris PDIP di DPC, DPD dan Ibu Megawati dan Pak Hasto selaku Ketum dan Sekjen DPP PDIP," jelas Uday.
Ditempat yang sama, R. Deden Hertandi selaku Tim Penjaringan DPC PDIP menjelaskan bahwa dari 14 orang yang mengambil formulir, satu menyatakan mengundurkan diri, yakni Risya Azzahra Rahimah Natakusumah. "Sedangkan sampai sore ini yang sudah mengembalikan ada 6, yaitu Fitron Nur Ikhsan, Diana Jayabaya, Iing Andri Supriadi, Raden Dewi Setiani, Uday Suhada dan Asep Rafiudin," ungkap Deden.
"Sesuai jadwal, kesempatan pengembalian formulir dan dokumen penunjang sampai besok, untuk kemudian kami bawa ke DPD," tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi