“Pertama kita harus jaga terus Pabrik agar beroperasi. Kedua, karena kapasitas mentok, dimana saat ini saja stok sudah 3.200 ton TBS di kedua pabrik kami, belum lagi volume dari ratusan truk petani yang masih mengantri, maka demi petani dan kondusifitas pabrik di wilayah, kita akan upayakan semaksimal mungkin. Termasuk dengan mengirimkan TBS kebun inti keluar Banten yaitu ke lampung,” ungkapnya.
Menurut Rijal, pengiriman TBS dan hasil produksi PKS Kertajaya tersebut tentu juga membutuhkan biaya yang nominalnya tidak kecil."katanya.
Dalam satu hari pengiriman TBS ke PKS Bekri di Lampung, cost transportasi dan beban lainnya sangat signifikan. Bisa menyentuh lebih dari Rp 150 juta perhari!” beber Rizal.
Menurut Rijal, Perusahaan sejak hari Minggu 27 Oktober 2024, telah mengirimkan TBS PKS Kertajaya ke Lampung dan terus mengatur pola pengiriman sedemikian rupa untuk menekan besarnya koreksi biaya yang ditimbulkan.
Lebih jauh Rizal mengaku dalam dua pekan kedepan Perusahaan juga akan mencoba peningkatan kapasitas dua PKS PTPN di Banten dan Jawa Barat menuju 1800 ton perhari. Ini juga menjadi solusi jangka pendek jika Pabrik swasta sekitar bolak balik mengalami kendala.
“Kita tingkatkan kapasitas dengan perbaikan utilitas. Mudah-mudahan dalam dua pekan kedepan bisa naik ke 1800 ton perhari,” harapnya.
Editor : Mahesa Apriandi