SERANG, iNewsBanten - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten, Rusman Effendi menyebut ada 258 ribu anak di Banten bermasalah dengan gizi.
Dari ratusan ribu tersebut ada 38 ribu anak di Tanah Jawara mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang anak.
"Kita memiliki tantangan yang sangat besar, karena di Banten ada 34 ribu anak masuk dalam kategori stunting," kata Rusman.
Hal itu diungkapkan Rusman saat sambutan di acara penyaluran program kesehatan untuk keluarga beresiko stunting bersama-sama BJb Syariah dan Baznas Banten di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis (5/12/2024).
Oleh karena itu lanjut Rusman, BKKBN, bekerjasama dengan BJB Syariah dan Baznas menginisiasi Kick-Off Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk mendukung keluarga berisiko stunting.
"Genting adalah gerakan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan fokus pada tiga pilar utama, pemenuhan gizi, perbaikan sanitasi, dan akses air bersih," katanya.
Ia mengungkapkan, program tersebut mengutamakan pemenuhan kebutuhan gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang sangat vital bagi tumbuh kembang anak.
Selain itu, program genting juga memberikan bantuan perbaikan lingkungan serta edukasi kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil, menyusui dan anak balita dari keluarga miskin.
"Program Genting di Provinsi Banten ditargetkan dapat membantu 27.676 keluarga beresiko stunting di wilayah ini," pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi