Aksi Demonstrasi Karyawan PT Bungasari Cilegon Tolak Mutasi, Rugikan Subkontraktor Lokal
Ia menambahkan, sejak aksi berlangsung, akses menuju area kerja utama menjadi tertutup. Para pekerja pun terpaksa mencari jalur alternatif yang berisiko—ada yang memutar melalui jalan belakang, bahkan ada yang sampai harus menyeberang sungai dengan tangga darurat.
“Ini jelas membuat biaya operasional kami meningkat. Kami memahami perjuangan mereka, namun kami pun berharap mereka memahami posisi kami,” lanjutnya.
Ajakan untuk Damai dan Saling Mengerti
Haji Hikmatullah, anggota DPRD Kota Cilegon yang juga memiliki kegiatan usaha di kawasan industri itu, turut memberikan tanggapan. Ia meminta agar seluruh pihak menahan diri demi kelangsungan aktivitas ekonomi.
“Menyampaikan aspirasi itu hak, kami hormati. Tapi jangan sampai aktivitas ekonomi yang lain ikut terhambat karena semuanya punya kepentingan dan tenggat waktu,” ucap Hikmatullah dengan tegas.
Menutup pernyataannya, Haji Muhlis mengajak semua pihak untuk mencari penyelesaian secara damai. Ia berharap aksi yang direncanakan berlangsung hingga 18 Juni tidak terus menimbulkan kerugian lebih besar.
“Kami sudah cukup lama terdampak. Ini saatnya mencari solusi bersama tanpa harus saling menyalahkan. Mari kita jaga tenggang rasa demi kepentingan semua,” tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi