"Ide awal membuka kemitraan Kharisma Bahari Group berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya kami punya cabang tiga, dua cabang cuma dikelola karyawan saja. Karena semakin lama semakin berantakan, dan minus, akhirnya kami mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka warteg yang tidak punya modal dengan pembagian hasil 50-50," kata dia, dikutip dari laman Warteg Kharisma Bahari Group.
Mulai saat itu, Kharisma Bahari Group membuka kemitraan dengan para investor untuk bergabung dengan Warteg Kharisma Bahari Group, hanya dengan beli sekali untuk satu outlet warteg dengan harga Rp130 juta di luar biaya sewa kios. Namun jika investor meminta karyawan dari Kharisma Bahari Group, ke depannya kemitraan mereka berupa bagi hasil. Laba bersih yang di dapatkan di bagi dua, 50 persen untuk pengelola dan 50 persen untuk investor.
Warteg Kharisma Bahari memiliki lebih dari 400 partner yang terdaftar sebagai mitranya. Selain itu, Warteg Kharisma Bahari juga telah memiliki lebih dari 800 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait