4 Daerah Paling Horor di Indonesia, Banten Nomor 3 Dijuluki Kota Debus! Kebal Bacok

TIm  Litbang MPI, MNC Portal
Ilustrasi Debus, Foto : Corecto id

3. Banten - Kota yang Identik dengan Debus
Diketahui di Kota Banten banyak masyarakat yang mempelajari ilmu kebal, dengan begitu mereka tidak akan mampu tergores dan terluka oleh senjata tajam. Selain ilmu kebal, di daerah Banten juga terdapat kesenian debus yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.

Mulai pada abad ke-16 tepatnya pada pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, kesenian debus mulai dikenal masyarakat Banten sebagai kesenian bela diri. Setelah itu, di masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, debus digunakan sebagai alat untuk memompa semangat juang rakyat Banten melawan penjajah Belanda pada masa itu.

Berbeda dengan zaman dulu, kini kesenian debus merupakan bentuk gabungan antara seni tari dan suara. Adapun pertunjukan yang dipertontonkan adalah seperti menusuk dan mengiris beberapa anggota tubuh dengan senjata pisau atau golok.


4. Tapaktuan - Kota Naga

Tapaktuan merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh yang memiliki cerita menarik yang terkait dengan julukannya sebagai Kota Naga. Dahulu ada legenda mengenai naga jantan dan naga betina yang mendiami Tapaktuan. Ternyata kedua naga tersebut berasal dari negeri Tiongkok yang diusir karena tidak memiliki keturunan. Namun tak lama, sepasang naga ini memiliki anak perempuan. Setelah beranjak dewasa, ada seorang raja dari Kerajaan Asralanoka yang merasa bahwa anak perempuan dari naga ini merupakan anaknya yang hilang. Lalu raja itu meminta sepasang naga untuk mengembalikan putrinya, namun naga menolak permintaan tersebut. Penolakan tersebut memicu terjadinya perkelahian antara raja dan naga.

Di saat yang sama ada seorang petapa bernama Tuan Tapa merasa terusik atas perkelahian tersebut dan berusaha melerai dengan cara meminta naga mengembalikan anak Sang Raja. Namun, naga masih dengan pendiriannya menolak permintaan Tuan Tapa dan menantang Tuan Tapa untuk bertarung dengannya. Pada akhirnya perkelahian tersebut dimenangkan oleh Tuan Tapa dan gadis dikembalikan kepada Raja Asralanoka.

Editor : Mahesa Apriandi

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network