Pasca Kenaikan Harga BBM, Supir Angkot Keluhkan Penumpang Sepi

ahmad antoni
Para supir angkot keluhkan penumpang sepi (foto Istimewa, -)

BOYOLALI, iNewsBanten - Para sopir angkot menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak di pangkalan angkot Pasar Sunggingan, Kabupaten Boyolali. Mereka mengaku sudah kesulitan mendapatkan setoran sejak pandemi.

"Sejak pandemi sudah sepi. Jadi sebelum dan sesudah (BBM naik) tidak ada perbedaan. Masalahnya penumpang tidak ada. Kalau ada penumpang mungkin ada perbedaan untuk kenaikan tarif. Ini kalau kita naikkan tarif, yang (dikenakan tarif baru) tidak ada orangnya," ujar Syukur, koordinator sopir angkot yang mangkal di Pasar Sunggingan, Kamis (8/9/2022).

Dia mengaku selama ini ia dan teman-teman sopir tetap bertahan menjalankan angkutan umum karena merasa punya tugas untuk mengantarkan masyarakat. Ia merasa kasihan kalau angkutan umum sampai tidak jalan karena masih ada yang mengandalkan angkutan umum.

"Tapi kalau kita jalan banyak ruginya, tapi saya bertahan terus supaya di Boyolali ini masih ada angkutan umum, walaupun memang pahit. Saya tetap jalankan selama pandemi sampai sekarang. Untuk kenaikan (tarif) belum bisa terealisasi," katanya.

Selain soal masalah penumpang yang sepi dan pendapatan menurun sejak pandemi, Syukur mewakili sopir angkot juga melaporkan kesulitan lain yang dialami. 

Dia meminta pemerintah agar lebih memerhatikan angkutan umum, baik berupa bantuan operasional dan sebagainya. Termasuk mempermudah dalam mengurus pajak bagi angkutan umum.

"Selama ini angkutan kota pajaknya saja susah karena semuanya masuk koperasi, (anggota) belum terverifikasi semuanya. Yang belum terverifikasi otomatis pajaknya masih tertunda. Itu prosesnya sulit dan itu tadi juga sudah saya sampaikan kepada Gubernur, mudah-mudahan besok ada tindak lanjut," ujarnya.

Terkait kesulitan pajak itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan akan langsung menindaklanjuti. Ia akan memberikan insentif dan pendampingan agar masalah administrasi itu tidak menjadi beban persoalan lain bagi sopir angkot.

"Maka kita kasihlah kompensasinya agar mereka lebih ringan. Kalau ada proses administratif apalagi mau pembayaran pajak, ya kalau perlu kita kasih insentif. Itu kan bayarnya ke Pemprov, nah nanti saya urus. Tadi saya minta nomornya agar di koperasi mereka bisa kita asistensi untuk mendapatkan kemudahan," tegas Ganjar.

Menurutnya, sopir angkot dan tukang ojek, baik online maupun konvensional, memang harus menjadi perhatian dan masuk dalam perhitungan untuk mendapatkan bantuan dan kompensasi dari kenaikan harga BBM. Sebab mereka adalah kalangan yang juga mendapatkan dampak langsung dari kenaikan harga itu.

"Kalau kemudian sekarang ini mereka terdampak maka ini musti dihitung agar mereka bisa mendapatkan dukungan di awal. Mudah-mudahan nanti publik juga bisa menerima kondisi ini meskipun saya tahu ini tidak mudah," ujarnya.

Pemprov Jateng sudah menyiapkan dana khusus untuk penanganan dampak inflasi dan kenaikan BBM. Di antara 2 persen yang bersumber dari Dana Transfer Umum Pemprov Jateng sebesar Rp 22.729.706.000. Sekitar Rp 17.979.456.000 untuk subsidi tarif Trans Jateng di enam koridor untuk bulan Oktober-Desember 2022.

Lalu ada anggaran penanganan dampak inflasi pada Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jateng sebesar Rp 22.767.355.000. Dari anggaran ini, sekitar Rp 12.734.400.000 dialokasikan untuk bantuan sosial bagi 4.224 kru angkutan umum dan 17.000 driver ojol di Jawa Tengah.

Sebagai gambaran, sopir angkot di Boyolali tiap hari mengeluarkan uang untuk membeli BBM sekitar Rp150.000. Sementara sejak pandemi pendapatan mereka terus berkurang bahkan kesulitan mencari penumpang. 

Padahal mereka harus setor kepada pemilik angkot dan biaya perawatan kendaraan. Hal itu ditambah dengan harga BBM yang naik.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network