JAKARTA, iNews Banten - Kota terkaya di Indonesia ditentukan oleh besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, pendapatan regional dibagi dengan jumlah penduduk. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan publikasi mengenai PDRB Kabupaten/Kota di Indonesia 2017-2021 yang memuat tabel turunan PDRB per kapita.
Berikut 13 kota terkaya di Indonesia
1. Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Jakarta Pusat mencatatkan PDRB per kapita tertinggi yang menorehkan dirinya sebagai urutan pertama kota terkaya di Indonesia. Jakarta Pusat merupakan pusat perekonomian dan tempat pembangunan berbagai perusahaan besar di Indonesia. Berdasarkan catatan BPS, Jakarta Pusat memiliki PDRB per kapita berjumlah Rp 682,994 juta.
2. Kediri, Jawa Timur
Kediri terkenal dengan gula dan industri rokok terbesar di Indonesia. Pabrik rokok kretek Gudang Garam memulai perkembangannya hingga menjadi perusahaan besar di Kediri. Kota di Jawa Timur ini juga dinobatkan menjadi Most Recommended City for Investment. Tak heran Kediri menyentuh angka Rp 491,27 juta untuk PDRB per kapita.
3. Teluk Bintuni, Papua Barat
Teluk Bintuni terletak di kawasan kepala burung, Papua. Teluk Bintuni dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, terutama minyak dan gas (migas). Selain itu, Teluk Bintuni juga memiliki cadangan minyak bumi dan batu bara yang cukup banyak. PDRB per kapita Teluk Bintuni mengalahkan seluruh kabupaten di Pulau Jawa, sebesar Rp 351.021 juta.
4. Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau
Kepulauan Anambas dikenal dengan penghasil gas dan minyak. Berkat kekayaan alamnya, kepulauan ini menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Kepulauan Anambas memiliki PDRB per kapita sebesar Rp 342.605 juta.
5. Bontang, Kalimantan Timur
Bontang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Di kota ini terdapat beberapa perusahaan pertambangan besar. Para investor luar negeri pun melirik kota ini sebagai tempat pembangunan yang menarik dan berpotensi. Meski hanya memiliki tiga kecamatan, Bontang memiliki PDRB per kapita sebesar Rp 320,441 juta.
6. Kutai Timur, Kalimantan Timur
Kota terkaya di Indonesia selanjutnya adalah Kutai Timur. Di Kutai Timur terdapat salah satu perusahaan tambang batu bara besar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Tambang ini membentang seluas 84.938 hektar dan berdiri sejak 1982. BPS mencantumkan PDRB per kapita Kutai Timur sebesar Rp 301.404 juta.
7. Mimika, Papua
Meski sangat jauh dari Ibu Kota, Mimika berhasil menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Perusahaan tambang terbesar di Indonesia, PT Freeport, terletak di kota ini. Mimika penghasil bahan tambang seperti perak, tembaga, dan emas. Kota ini memiliki PDRB per kapita sejumlah Rp 301,074 juta.
8. Jakarta Utara, DKI Jakarta
Seakan tidak mau kalah dari Jakarta Pusat, daerah Jakarta Utara juga memiliki pendapatan per kapita tinggi. Berdasarkan catatan BPS, PDRB per kapitanya Rp 300,342 juta.
9. Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Masih menjadi bagian dari DKI Jakarta, Kepulauan Seribu termasuk kota terkaya di Indonesia dengan PDRB per kapita Rp 292,215 juta. Sumber pendapatannya berasal dari sektor pariwisata.
10. Natuna, Riau
Natuna berhasil menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Pendapatannya berasal dari sektor migas dan perikanan. Natuna memiliki PDRB per kapita sebesar Rp 250,350 juta.
11. Cilegon, Banten
Cilegon sempat membuat geger lantaran dinobatkan menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Hal ini sempat diklarifikasi oleh BPS bahwa Cilegon memiliki perusahaan multinasional yang melakukan produksi dalam jumlah besar. PDRB per kapitanya tercatat sebesar Rp 250,327 juta.
12. Bengkalis, Riau
Bengkalis merupakan wilayah strategis karena jalur perkapalan internasional menuju Selat Malaka. Pendapatan terbesarnya berasal dari sektor minyak, gas, dan perkebunan. PDRB per kapita Bengkalis sejumlah Rp 243,439 juta.
13. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kutai Kartanegara memiliki sumber daya alam luar biasa yang menjadikannya kota terkaya di Indonesia. Hasil pertambangannya menyumbang pendapatan terbesar untuk PDRB per kapita sebesar Rp 241,701 juta.
Itulah 13 kota terkaya di Indonesia. Daftar ini tidak tetap dan bisa berubah tiap tahun menyesuaikan data BPS
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait