"Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini," papar Darmawan.
Selain itu, Darmawan menambahkan langkah konversi kompor ini sejalan dengan misi KTT G20, yaitu transisi energi. Dengan menggunakan kompor induksi maka emisi gas buang yang dihasilkan dari kompor induksi ini jauh lebih rendah dibandingkan kompor LPG
"Proyek migrasi tersebut akan dimulai di Solo dan Bali. Untuk itu kami melakukan 2 lokasi uji klinis yaitu di Solo 1.000 kompor induksi dan 1.000 lagi di Bali," kata Darmawan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait