Melalui program tersebut, dia mendapatkan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga hasil olahan serat daun nanas miliknya bisa dipasarkan hingga ke Singapura. Hal itu yang membuat keuntungannya mencapai belasan juta rupiah setiap bulan. "Karena juga ekspor ke Singapura, keuntungan yang didapat dalam sebulan bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta perbulannya," kata dia kepada MNC Portal Indonesia (MPI) di Subang, Jawa Barat, Jumat (7/10/22).
Dia menyadari potensi daun nanas untuk menjadi bahan tekstil ramah lingkungan sejak beberapa tahun lalu. Namun saat itu, pemasaran dan alat-alat yang dimiliki tidak mendukung. "Saya mulai menyadari akan adanya potensi ini sejak 2013 lalu, namun dengan keterbatasan yang ada memang saat itu masih sulit berkembang," ujarnya.
Karena itu, Alan sangat senang dengan bantuan dari Pertamina EP (PEP) Subang Field dalam pengembangan serat daun nanas menjadi bahan tekstil ramah lingkungan. Pasalnya melalui Program Pesona Subang, dia dan warga lain mendapatkan berbagai fasilitasi untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM), melalui kegiatan pelatihan baik teknis maupun nonteknis.
Editor : Mahesa Apriandi