Rombongan diterima Wakabinawasa Irwan Maulana serta Wakaabdimas dan mensprit Kwarcab Cianjur Drs Rahmat Sudarman. Dikatakan mereka, ada sekitar sepuluh kecamatan di Cianjur yang terbilang terdampak parah yaitu ;
Cugenang, Pacet, Warungkondang, Gekbrong, Cilaku, Cianjur Kota, Cibeber, Sukaresmi, Mande dan Cipanas.
"Awalnya kami di Posko Kwarcab fokus utamanya adalah relawan bencana. Sebab menurut kami pengungsi sudah banyak yang memperhatikan, sementara relawan juga harus terurus dengan baik," katanya.
Menurutnya, hingga saat ini rata-rata relawan yang harus disiapkan makanan dan kebutuhannya mencapai angka 150 orang. Terhitung paling banyak mencapai hingga 250an relawan yang berasal dari berbagai daerah seperti Jogja, Semarang, Jawa Timur dan lain-lain.
"Kalau berdasarkan catatan kami sampai saat ini ada sekitar 109 ribu orang pengungsi yang tidak bisa kembali ke rumahnya. 300an orang hilang dan hari ini tadi kabarnya ditemukan lagi sebanyak 25 jenazah, " papar Irwan.
Saat ditanya kesulitan bagi para relawan, Irwan menjelaskan, akibat 324 kali guncangan yang sejak hari pertama akses menuju lokasi lokasi terdampak gempa menjadi cukup sulit. "Skalanya memang tidak terlalu besar tapi cukup sering. Kami kesulitan mencapai lokasi lokasi terdampak untuk membagikan bantuan karena minimnya kendaraan yang bisa mengakses lokasi, " kata dia.
Mobil, lanjutnya, memang bisa membawa cukup banyak logistik. Tetapi butuh waktu cukup lama dan sulit untuk mengakses lokasi di atas-atas gunung. "Jadi kami butuh motor-motor trail agar lebih mudah," aku Irwan.
Dalam kunjungannya, Kwarda Banten menyerahkan bantuan berupa uang sebesar Rp15 Juta serta alat kebersihan berupa cangkul
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait