"Sistem proporsional terbuka tentu menjaga keseimbangan kesetiaan calon kepada partai politik dan juga kepada rakyat sebagai pemilih. Kalau kita kembali ke proporsional tertutup tentu kita akan melanggengkan kesetiaan tunggal kepada partai politik saja dan itu yang paling berbahaya"
"Maka atas pertimbangan itu semua, proporsional tertutup adalah bentuk upaya kemunduran demokrasi di Indonesia yang perlu kita tolak secara bersama-sama. Kalau kata WS Rendra, bagaimana rakyat bisa merdeka bila hak pilih mereka dipasung. Mereka tidak boleh memilih secara langsung wakil-wakil mereka di dewan perwakilan rakyat," tegas Ricky.
Sebagai informasi, sistem Pemilu 2024 kembali mencuat, usai uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) dilakukan. Uji materi terhadap beleid ini membuat isu soal wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 ramai
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait