JAKARTA- iNewsBanten - Ketika mendengar tari Kuda Lumping terkadang sudah bisa membuat kita terbayang suasana pagelarannya atau setidaknya membayangkan gerak-gerik dan ciri khas tariannya. Grameds, Kuda Lumping memang termasuk tarian yang banyak kita kenal sejak masa kecil.
Kenapa pemain kuda lumping sering bertingkah seperti hewan merupakan seni tari tradisional Indonesia. Seni ini populer di Jawa Timur dan daerah lainnya serta menjadi suatu adat budaya.
Lantaran, tarian kuda lumping umumnya terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Mereka menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik berdasarkan arahan pawang.
Adapun, pawang kuda lumping bertugas membakar kemenyan untuk memanggil roh halus.Kenapa pemain kuda lumping sering bertingkah seperti hewan karena kerasukan roh halus.
Jauh sebelum pementasan, pawang kuda lumping akan memanggil roh halus yang berhubungan dengan hewan seperti ular, harimau, babi, naga, dan masih banyak lagi.
Roh halus berkarakter hewan ini akan merasuki pemain kuda lumping saat pementasan. Pemain yang kerasukan roh naga akan bertingkah seperti naga. Begitu pula dengan pemain yang kerasukan roh ular akan bertingkah layaknya ular.
Awalnya pawang kuda lumping akan memberikan mantra dengan asap kemenyan. Tujuannya supaya makhluk halus dapat merasuki tubuh pemain kuda lumping dengan mudah. Mereka juga akan mengenakan properti seperti jubah dan topek.
Seiring berjalannya pertunjukan akan ada atraksi menyeramkan. Pemain yang kerasukan akan memakan pecahan beling, buah-buahan, kelapa muda, kembang, dan menyemburkan api dari mulutnya.
Mereka juga akan mengikuti perintah pawang kuda lumping. Saat pawang memerintahkan untuk diam, pemain kudang lumping akan terduduk lemas.
Gerakan seperti hewan juga dianggap sebagai cara menghubungkan pemain dengan dunia magis. Untuk itu tidak jarang penonton yang hanya sekedar menyaksikan dapat ikut kerasukan. Sulit untuk menjelaskan hal supranatural seperti kerasukan hewan secara ilmiah.
Selain berkaitan dengan magis pemain kuda lumping sering bertingkah seperti hewan adalah untuk meningkatkan daya tarik pertunjukan. Gerakan unik menyerupai hewan membuat pertunjukan semakin menarik bagi penonton.
Gerakan seperti hewan juga memiliki makna dan tujuan. Salah satunya untuk memperkuat elemen magis pada pertunjukan.
Pementasan kuda lumping terdiri dari beberapa elemen seperti musik, tarian, dan kuda lumping. Namun, salah satu elemen paling menarik adalah gerakan pemain yang sering bertingkah seperti hewan.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait