Ini terkesan di manipulasi dalam pemasangan batu penyanggah/boldear tersebut karena menggunakan urugan tanah atau secrop, pemasangannya pun terkesan kurang episen dan diameternya terlalu miring."kata Andres.
Dalam hal ini kami mewaki masyarakat akan selalu melakukan pemantauan untuk pembangunan break water tersebut, karena anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut merupakan hasil dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat."katanya.
Andres berharap pihak PT Yamika selaku kontraktor atau pelaksana memaksimalkan pembangunan tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait