Korban Jiwa Banjir Cilegon, Ketum PB Al Khairiyah Mendatangi Polres Minta Manajemen PT.LCI Diperiksa
Kami warga Al Khairiyah tidak ingin menghalangi investasi di Kota Cilegon karena kami tau bahwa Investasi itu penting dan merupakan indikator pertumbuhan ekonomi nasional khususnya bagi Kota Cilegon. Tapi bukan berarti karena dengan alasan pentingnya investasi perusahaan kemudian bisa bersikap arogan, melabrak aturan undang-undang misalkan Karena diduga merasa dibekingi oleh pejabat-pejabat tinggi di Negara ini.
Saya yakin pemerintah juga ingin aturan ditegakkan. Jadi janganlah perusahaan itu kemudian ugal-ugalan semaunya. Saya ingin tegaskan mau Korea mau eropa dan siapa saja yang berinvestasi di Indonesia khususnya di Kota Cilegon harus taat aturan, menghormati kearifan lokal dan tidak boleh arogan serta sewenang- wenang. Semua sudah ada aturannya. Kalau mau ugal-ugalan dan ngacak acak aturan, siapapun kami hadapi dan tidak ada yang kami takuti.
Peristiwa banjir di lokasi projek PT.Lotte Chemichal Indonesia (PT.LCI) telah mengakibatkan meninggalnya pekerja warga Kota Cilegon dan banjir yang menyengsarakan masyarakat setempat akhirnya berbuntut panjang. Atas peristiwa tersebut PT. LCI dianggap lalai dan diduga telah melakukan kelalaian karena disinyalir banyak terdapat penyimpangan dan melabrak aturan. Selain itu terjadi juga tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap mahasiswa Al Khairiyah saat terjadi aksi menuntut pertanggungjawaban PT.LCI atas meninggalnya warga pekerja di perusahaan subkontraktor PT.LCI. Berdasarkan dan menurut keterangan dari hasil rilis humas PB Al Khairiyah Kota Cilegon.
Editor : Mahesa Apriandi