Fachri menilai, apabila Sachrudin-Maryono tetap dipaksakan, maka akan banyak celah kekurangan yang dimiliki pasangan ini. Pertama, kata dia, komposisi birokrat-birokrat, tidak memberikan efek yang lebih luas secara elektoral. Kedua, mesin partai tidak maksimal karena yang diusung bukan kader partai melainkan menaturalisasi ASN.
“Berbeda jika komposisinya birokrat dengan politisi. Ini jelas berbobot dan menjawab problem elektoral serta mesin partai akan berlari kencang,” tutur Fachri.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait