Arizky menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, terutama dalam hal ketahanan pangan rumah tangga. "Kami berharap pelatihan ini akan memberikan dampak yang signifikan pada ketahanan pangan dan tata perekonomian masyarakat di Kabupaten Karawang, khususnya di Desa Pasirtanjung," tambahnya.
Selain pelatihan budidaya bayam, acara ini juga sekaligus meresmikan usaha air _Reverse Osmosis_ (RO) yang selaras dengan PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat) dan Program DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Al-Mujahidin. Sebanyak 10% dari hasil usaha air RO akan disalurkan untuk kegiatan sosial di Desa Pasirtanjung. Pertamina dengan keterlibatannya dalam peresmian usaha air RO memfasilitasi inisiatif penyediaan air bersih sebagai wujud komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan pengembangan komunitas dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan air kotor.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan Desa Pasirtanjung diharapkan dapat menjadi contoh kampung bayam yang sukses dalam budidaya sayuran untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta masyarakat setempat bisa mendapatkan air yang bersih dan aman.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait