Selain materi, pelatihan ini juga mengedepankan simulasi penanganan krisis dan teknik investigasi yang mendalam. "Pelatihan ini menekankan pentingnya kerja sama antar unit intelijen dan pengamanan dalam menjalankan tugas dengan integritas tinggi serta meminimalisir risiko keamanan," tambah Agung.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, memberikan apresiasinya terhadap pelatihan ini dan berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara efektif di Lapas Cilegon. “Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Saya berharap Agung dan seluruh peserta dapat mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dipelajari, terutama dalam upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan,” ungkap Kalapas. Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, khususnya di blok keamanan maksimum yang memiliki tantangan lebih besar.
Dalam arahan penutupnya, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswardhie, menekankan pentingnya penerapan ilmu yang telah didapat oleh para peserta di lingkungan kerja masing-masing. Beliau juga mengingatkan agar seluruh petugas menjaga moralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait