
Pihaknya pun akan mendalami terkait adanya label SNI yang ditempel di kemasan botol MinyaKita ini. Selain itu, dia menduga adanya penggunaan dokumen palsu dalam operasional pelaku usaha tersebut.
"Ada dugaan penggunaan SNI ini tidak disertai dengan sertifikat penggunaan SNI, termasuk surat izin edar BPOM-nya. Ini masih kita di dalami," ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Novriyadi dari Disperindag Provinsi Banten menyampaikan bahwa telah secara mandiri maupun bersama Satgas pangan, secara rutin melaksanakan sidak baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Termasuk juga berkolaborasi bersama BPOM terkait memastikan pangan olahan tidak mengandung bahan berbahaya.
"Ini kita masih menemukan di beberapa Kabupaten/Kota Provinsi Banten pangan-pangan olahan ini masih mengandung bahan berbahaya," kata Novriyadi.
Selanjutnya, Novriyadi juga mengatakan hal ini dilakukan dalam rangka memastikan masyarakat mendapatkan haknya sebagai konsumen sesuai dengan ketentuan.
"Dalam rangka menunjang stabilisasi harga Kami mengadakan operasi pasar untuk memastikan dan menstabilkan beberapa harga bahan pokok yang masih di atas harga wajar," ujarnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait