Senada dengan Ryanti, Udin petugas kebersihan di sekitar Pasar Cimanggis. Ia mengaku, bahwa kewenanganya hanya membersihkan area sekitar dan tidak memiliki kewenangan mengangkut sampah.
"Saya hanya sapu-sapu. Untuk angkut sampah besar bukan tugas saya. Warga yang kasih uang seikhlasnya, paling Rp2.000 sampai Rp5.000," keluh Udin.
Warga khawatir, jika situasi ini terus dibiarkan, potensi gangguan kesehatan masyarakat meningkat. Selain menimbulkan bau tak sedap, tumpukan sampah berpotensi menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan.
Desakan pun muncul dari warga agar Pemerintah Kota Tangsel segera mengambil langkah darurat untuk memulihkan layanan kebersihan. Mereka berharap proses hukum yang berjalan tak menjadi alasan lumpuhnya pelayanan publik.
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi via pesan WhatsApp Sekretaris DLH Tangsel, Indri Sari Yuniandri belum membuahkan hasil terkait hal tersebut hingga berita ini diturunkan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
