Menurut informasi dari Sekedar Info, setelah peristiwa kehilangan itu, Pak Wilson memutuskan meninggalkan tempat tinggal lamanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia lalu menetap di Lebak, Banten, dan memulai pencarian dari sana. Tak pernah sekalipun ia menyerah. Ia terus menyusuri tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, taman kota, dan fasilitas umum lainnya demi satu tujuan: menemukan kembali anaknya yang telah lama hilang.
Meski telah berjalan lebih dari 17 tahun, cinta dan harapan seorang ayah tak pernah luntur. Ia tetap membawa tas ransel berisi barang-barang sederhana dan secarik foto anaknya, yang kini sudah mulai pudar dimakan waktu. Foto itulah yang menjadi satu-satunya petunjuk dan harapan terbesar bagi Pak Wilson.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
