Aan Musthofiah, S.Ag., salah satu pembina asrama, juga mengungkapkan kebanggaannya. Ia menyebut banyak santri yang telah mewakili Kota Cilegon dalam berbagai kompetisi tingkat provinsi hingga nasional.
“Saya yakin mereka akan menjadi tokoh besar di masa depan, baik sebagai ilmuwan, pemimpin, maupun ulama,” katanya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar MAN 2 Kota Cilegon terus menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan generasi Qur’ani yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Momen tersebut bukan sekadar pertunjukan, melainkan representasi keberhasilan sistem pendidikan yang menyeluruh di madrasah tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
