Siti Sariah, salah seorang warga yang ditemui saat menjual emas, mengaku terpaksa melepas perhiasan miliknya demi menutupi kebutuhan pokok dan biaya pendidikan anak.
“Saya jual emas 3 gram, dapat sekitar satu juta tujuh ratus ribuan. Uangnya untuk makan dan biaya sekolah anak. Kalau nanti harga emas turun, insyaAllah bisa beli lagi,” ujarnya.
Ia juga berharap harga emas bisa kembali turun di kemudian hari agar masyarakat kecil bisa kembali membeli emas sebagai simpanan masa depan.
Fenomena penjualan emas menjelang tahun ajaran baru menjadi gambaran nyata kondisi ekonomi masyarakat, di mana perhiasan emas kerap dijadikan ‘tabungan darurat’ yang bisa diuangkan sewaktu-waktu saat kebutuhan mendesak.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
