4. Jangan Berutang untuk Konsumtif
Memiliki penghasilan sendiri membuat kita mudah tergiur menggunakan uang kamu untuk memenuhi keinginan. Apalagi dengan banyaknya aplikasi dan fitur pembayaran online saat ini, membuat kita mudah terpancing membeli atau membayar sesuatu dengan fasilitas kredit atau utang.
Ujung-ujungnya, kamu terjebak untuk kebiasaan konsumtif (beli kosmetik, tas, pakaian, makan-makan, liburan), yang bisa membuat penghasilan kamu habis untuk membayar utang bunganya berikut. Jadi jangan pernah berlebihan, apalagi untuk hal-hal konsumtif.
Beda halnya jika kamu berinvestasi untuk suatu aset, misalnya membeli rumah atau apartemen secara kredit. Bisa juga membeli kendaraan untuk kebutuhan usaha (sewa mobil, angkut barang, dll) bukan untuk gaya.
5. Jangan Asal Berinvestasi
Saat ini, kemajuan teknologi memberikan banyak pilihan dan kemudahan untuk berinvestasi. Anak muda umumnya tergiur untuk berinvestasi dengan jaminan keuntungan secara instan, namun lupa memperhitungkan risiko kehilangan dana.
Itu sebabnya, jangan asal berinvestasi. Pilihlah investasi yang menjanjikan keuntungan stabil untuk jangka panjang, misalnya menabung emas, membeli obligasi ritel, atau reksa dana.
Berinvestasi di saham dan cripto pun sah-sah saja, jaminan kamu tahu benar risikonya, sehingga tidak mudah terjebak iming-iming keuntungan, laliu kemudian mengalami kerugian hingga dana investasi kamu habis terkuras.
6. Buat Rincian Anggaran
Tetunya dana untuk menabung hingga berinvestasi bisa kamu sisihkan setelah penghasilan kamu digunakan sesuai kebutuhan. Untuk itu, penting untuk membuat rincian anggaran, salah satunya dengan menentukan pos-pos pengeluaran setiap bulan.
Dengan demikian, penggunaan gaji atau penghasilan kamu terarah dan terukur. Artinya, setiap bulan kamu tahu berapa yang disisihkan untuk menabung, dan berapa untuk pengeluaran sehari-hari.
Demikian cara cerdas mengatur keuangan agar masa depan cerah. Ayo dicoba!
Editor : Mahesa Apriandi