Diperkirakan sekitar 20.000 rakyat Surabaya tewas dalam pertempuran ini. Sementara pusat Kota Surabaya hancur lebur oleh bom. Pertempuran ini pula yang memaksa 150.000 warga Surabaya mengungsi. Sedangkan dari pihak Inggris, tercatat sekitar 1.600 tentara tewas.
Pertempuran 10 November ini pun menjadi yang paling berdarah bagi tentara Inggris pada dekade 1940-an. Sebaliknya, pertempuran ini juga menunjukkan betapa gigihnya arek-areka Suroboyo dan bangsa Indonesia mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Semangat arek-arek Surabaya inilah menjadikan Kota Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan. Kota para pemberani, kota para pejuang kemerdekaan, kota para pencinta tanah air.
Sedangkan, tonggak pertempuran pada 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Penetapan ini juga tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional. Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.
Keberanian arek-arek Suroboyo melawan sekutu pada 10 November 1945 telah menginspirasi bangsa Indonesia di pulau-pulau dan kota-kota lain di Indonesia. Pada akhirnya mereka juga meniru untuk melakukan perlawanan serupa terhap berbagai ancaman yang datang.
Bahwanya, kedaulatan Indonesia harus diperatankan sekuat tenaga, sekalipun nyawa menjadi taruhannya. Semangat dan keberanian itu pula yang membuat para penjajah ciut nyali, hingga tak berani menjajah lagi. Itulah sejarah singkat Kota Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan.
Artikel ini pernah tayang di iNews id.
https://Jatim.inews.id/berita/kota-surabaya-disebut-kota-pahlawan-kenapa-ini-sejarah-singkatnya
Editor : Mahesa Apriandi