SERANG, iNewsBanten - Tidur menjadi aktivitas yang terlihat sederhana namun nyatanya sangat penting, dan sangat berpengaruh tak hanya untuk kesehatan fisik tapi juga mental.
Ya, tidur bahkan sangat berkaitan dengan perasaan bahagia dari seseorang. Dari studi baru satu ini, terlihat dalam aspek meningkatkan rasa bahagia, bisa lebih banyak mendapatkan waktu untuk tidur mungkin lebih baik daripada punya uang ekstra di bank.
Hal ini terungkap melalui studi penelitian yang dihelat Natrol dan OnePoll, terhadap 2000 orang dewasa untuk meneliti hubungan antara kebahagiaan dan tidur, mendapati kalau 40 persen dari peserta yang sangat bahagia dengan hidupnya cenderung mendapatkan tidur yang sangat baik, dilansir dari New York Post, Senin (26/12/2022).
Dalam studi yang sama juga menemukan bahwa rata-rata orang mengalami 10 malam tanpa tidur dalam per bulannya. Inilah yang mungkin jadi latar belakang, mengapa 71 persen dari peserta studi merasa kuat seolah superhero yang bisa menguasai dunia saat bisa mendapatkan tidur sepanjang malam.
Wajar saja banyak orang yang merasa akan meningkat kebahagiaannya jika mendapatkan waktu tidur yang lebih banyak. Disebutkan Hanan Wajih dari Vytalogy Wellness, hidup di masa sekarang memanglah tak mudah. Maka dari itu, tidur nyenyak dan cukup setiap malam adalah ‘berkah’.
“Hidup di masa sekarang bisa jadi sulit, dan karena itu berarti kita harus mengesampingkan kekhawatiran diri kita tentang masa lalu dan masa depan. Tanpa tidur malam yang nyenyak, konsentrasi dan produktivitas kita terpengaruh, membuat kita semakin khawatir dan stres,” kata Hanan.
"Tetapi ketika Anda mendapatkan tidur yang konsisten dan lebih baik, Anda bangun dengan perasaan segar, baik dan bisa fokus pada saat ini. Memungkinkan kita bisa memberikan perhatian penuh untuk hadir -present pada hidup saat ini,” sambungnya.
Disebutkan lebih lanjut, sebanyak 45 persen responden menyebutkan kurangnya kualitas tidur sebagai alasan utama mengapa diri mereka merasa tidak ‘present’, kurang baik dalam hidupnya. Diikuti oleh stres sebanyak 43 persen, kurang olahraga atau kurang semangat 38 persen, kurangnya kehidupan sosial 34 persen dan kelelahan dari kehidupan rumah tangganya sehari-hari sebanyak 33 persen.
Nah, dan untuk bisa meningkatkan kebahagiaan dalam hidupnya sebanytak 45 persen dari peserta studi merasa dirinya harus berkurang stresnya, 43 persen lainnya merasa harus beristirahat, sementara yang lainnya menilai diri mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-ankanya, naik gaji, atau naik jabatan untuk merasa lebih bahagia.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2022/12/24/481/2733626/studi-dapat-lebih-banyak-waktu-untuk-tidur-tingkatkan-kebahagiaan-dalam-hidup
Editor : Mahesa Apriandi