SERANG, iNewsBanten - Kanker memang menjadi salah satu penyakit yang tidak boleh terlambat diobati. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mau memeriksakan diri ke dokter, dengan berbagai alasan.
Bahkan, ketika sudah mengalami gejala banyak orang masih memilih untuk melakukan pengobatan alteratif. Akibatnya, pasien yang datang ke rumah sakit pun sudah dalam kondisi terlambat untuk mendapat pengobatan awal.
Ketua UKK Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Teny Tjitra Sari, Sp.A(K), MPH, pengobatan alternatif semacam herbal pun tidak bisa dipakai dalam mengobati kanker. Menurutnya, hanya pengobatan teruji klinis atau jelas bisa mengobati.
"Bisa dibayangkan kalau kanker saja sudah penyakit yang berat masa kita kasih obat yang belum jelas atau enggak ada uji klinisnya. Kemudian takut ke dokter kasih tahu sakitnya, kebanyakan ke alternatif dulu dan akhirnya datang ke pusat kesehatan sudah terlambat 10 sampai 60 persen datangnya terlambat," jelas dr Teny.
Oleh karena itu, dia pun mengimbau agar setiap orang tua segera membawa anak, jika sudah memiliki gejala dan tanda kanker ke Rumah Sakit. Jika diobati secara cepat, maka peluang sembuh pun akan besar.
"Kenapa the middle income countries seperti Indonesia ini angka harapan hidupnya rendah cuma 20%? Karena begitu, sebab pengobatan (alternatif/herbal). Kebanyakan emang enggak berhasil baru kemudian dengan stadium yang sudah lanjut baru ke Pusat Kesehatan, jadi maunya kami adalah janganlah lama-lama ya enggak masuk akal (pengobatan alternatif)," pungkas Dr Teny.
Editor : Mahesa Apriandi