JAKARTA, iNewsBanten - Sebuah video viral di media sosial. Video tersebut menayangkan kegiatan adu tampar atau lebih dikenal power slap antara robot dengan manusia. Video ini tidak biasa karena power slap sendiri biasanya hanya melibatkan manusia.
Saat ini Artificial Intelligence (AI) memang telah digunakan untuk banyak bidang. Salah satu keunggulan AI dibadingkan dengan robot biasa adalah, AI dapat beradaptasi dan belajar dari lingkungan sekitar.
Nah, belakangan ini AI pun diuji coba pada sebuah olahraga yang disebut power slap. Olahraga ini yakni saling adu tampar antara antara manusia. Tapi kini, ada yang mencoba mempertandingkan manusia melawan AI.
Video yang viral tersebut diunggah oleh pengguna Twitter, @aelzarka. Terlihat robot humanoid berwarna biru saling adu tampar dengan manusia berbadan gempal yang ukurannya jauh lebih besar dari si robot.
Manusia mendapat giliran pertama untuk menghantam wajah si robot. Dalam video bisa dilihat pukulan telak dari manusia berhasil membuat si robot roboh meski pada akhirnya robot itu dapat langsung kembali berdiri tanpa dibantu.
Pada gilirannya, si robot juga berhasil menampar wajah manusia yang lebih tinggi darinya hingga manusia tersebut tersungkur dan tidak mampu lagi berdiri. Dengan lincahnya robot langsung melakukan selebrasi.
"Meskipun aku benci game bodoh ini! Tapi perhatikan bagaimana robot meniru aksi dan reaksi manusia dalam menang dan kalah! AI adalah pembelajaran mesin menjadi sangat dekat dengan kenyataan!" tulis @aelzarka dalam keterangan video.
Video adu tampar robot dengan manusia itu telah ditonton lebih dari 8 ribu kali. Tapi perlu dicatat bahwa video hanya editan untuk memberikan gambaran bagaimana nantinya robot mungkin akan bersaing dengan manusian.
Sampai saat ini robot humanoid sendiri masih memiliki kemampuan yang terbatas. Robot dengan gerakan paling luwes baru berhasil diciptakan oleh Boston Dynamics yang mmpu membawa barang dan salto hingga 540 derajat.
Robot itu bernama Atlas. Kecanggihan Atlas dibagikan perusahaan asal Amerika Serikat itu lewat media sosial Twitter dengan mendemonstrasikan krgiatan si robot memberi sebuah perkakas kepada seorang pekerja.
Tapi walaupun robot ini memiliki gerak yang sangat lincah, tetap saja untuk memberikan perintah kepada si robot para ilmuwan harus memprogrsm ulang robot. Jadi, kemampuan robot humanoid sampai saat ini masih sangat terbatas.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi