Sering Minum Kopi Instan? Berikut 5 Bahaya Bagi Kesehatan Anda, Salah Satunya Penyakit Kanker

CILEGON, iNewsBanten - Sudah umum diketahui setidaknya ada 5 bahaya yang mengancam kesehatan jika minum kopi instan setiap hari.

Budaya minum kopi memang sudah menjadi suatu rutinitas harga mati bagi banyak orang khususnya pria. Pasalnya, menyeruput kopi terutama di pagi hari dapat membuatmu segar terjaga dan menghindari rasa kantuk selama aktivitas.

Baca Juga

Ternyata Minuman Berkafein Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes! Pecinta Kopi Perlu Waspada nih

Di tengah padatnya aktivitas yang dijalani, membuat beberapa orang pada akhirnya memilih menyeduh kopi instan supaya dapat menghemat waktu dan tenaga. Namun tahukah kalian, bila di balik kepraktisan menyeduh sebuah kopi instan setiap hari ternyata menyimpan ancaman untuk kesehatan serius loh.

Bagi kamu para pecinta kopi yang penasaran, simak informasi selengkapnya melalui ulasan satu ini. Berikut Okezone merangkum beberapa sumber, Kamis (7/9/2023) terkait 5 bahaya mengancam kesehatan jika minum kopi instan setiap hari.

Melansir dari laman resmi 43 Factory, bahwa setidaknya ada 5 bahaya mengancam kesehatan apabila mengkonsumsi kopi instan setiap hari.

Baca Juga

Tak Hanya Jadi Segelas Minuman! Ternyata Kopi bisa Hilangkan Bau Di Ruangan dan Usir Serangga

1. Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Serebrovaskular

Bahaya pertama mengkonsumsi kopi instan yaitu munculnya penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. Hal itu disebabkan karena kopi instan mengandung krimer yang akan menumpuk lemak dalam jumlah banyak, serta aditif berbahaya yang memicu sumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu hindari untuk mengkonsumsi kopi instan setiap hari.

2. Pertambahan Berat Badan

Baca Juga

Ternyata ini Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula yang Belum Banyak Orang Tau! Yuk simak di Artikel ini

Bahaya mengancam kedua mengkonsumsi kopi instan setiap hari yaitu dengan bertambahnya berat badan Anda. Kondisi tersebut disebabkan karena adanya penumpukan gula berlebih dalam tubuh dan memicu obesitas yang tidak baik bagi kesehatan.

Editor : Mahesa Apriandi