Lanjut Uun, pihaknya juga mengaku bersama Aliansi Aktivis menggugat akan menggelar aksi kedua di depan Kantor Kementrian Perdagangan dan Kementrian Dalam Negeri.
"Kami akan mempersiapkan untuk aksi besar Jilid II ke Pemerintahan Pusat," katanya.
Sementara itu, Bangkol Perwakilan PKL Pasar Rangkasbitung mengaku mengapresiasi program pemerintah untuk merapihkan Pasar Rangkasbitung. Namun, kata ia, seharusnya pemerintah daerah khususnya Disperindag Lebak menempatkan lokasi untuk para PKL ketempat yang strategis, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat.
"Jangan sampai malah kami PKL menjadi korban kebijakan. Kami akan mengapresiasi program pemerintah jika memang itu layak bagi kami. Bagaimana kami tidak turun kejalan kami akan di relokasi ke Pasar di dekat Kuburan, bagaimana nanti nasib keluarga kami jika barang dagangan kami tidak ada yang beli siapa yang bertanggung jawab," katanya.
Kata Bangkol, selama ini PKL Pasar Rangakasbitung terus patuh terhadap aturan pemerintah daerah, baik dalam membayar retribusi kebersihan dan retribusi Pasar.
"Kami taat, kami selalu patuh terhadap aturan. Tapi jangan perlakukan kami layaknya sampah yang seenaknya di pindahkan semaunya. Kami ini manusia dan kami punya hak yang sama dimata negara. Kami memiliki hak untuk memperjuangkan hidup keluarga kami," tegasnya.
Lanjut Bangkol pihaknya dengan para PKL Pasar Rangkasbitung akan melawan jika PKL dipaksa direlokasi.
"Kami tidak akan diam jika kami PKL dipaksakan dipindahkan," tandasnya.
Sementara itu PJ.Bupati ataupun sekretaris Daerah (Sekda) Lebak tidak menemui massa aksi unjuk rasa dan massa pun membakar menyan di depan Kantor Bupati Lebak serta berdoa bersama-sama.
Editor : Mahesa Apriandi