Diduga Soal Kota Cilegon Sarang Maksiat, Ketua Paguyuban RT RW: lnisial EJ Segera Minta Maaf

CILEGON, iNewsBanten - Masyarakat kota Cilegon merasa kecewa dengan pernyataan yang diduga dilontarkan oleh oknum warga berinisial EJ yang menggambarkan Kota Cilegon yang diduga sebagai tempat sarang maksiat.
Pernyataan kontroversial tersebut tersebar luas di dalam WhatsApp Grup (WAG) yang menimbulkan kegelisahan dan banyak warga Cilegon yang merasa tersinggung atas pernyataan itu.
Ketua paguyuban RT RW Kota Cilegon, Eka W Dahlan mengecam pernyataan yang dilontarkan oleh oknum warga berinsial EJ ini.
"Masyarakat kota Cilegon sangat tersinggung atas pernyataan tersebut." Ujarnya.
Atas pernyataan tersebut tersebut diduga berpotensi menimbulkan kegelisahan dan kegaduhan di seluruh kota Cilegon karena pernyataan seperti itu tidak pantas bagi seseorang untuk mengeluarkan pernyataan tersebut, apalagi dengan menggunakan kata menjelekan dan tidak bermuatan positif, ini jelas menggambarkan Kota Cilegon, bebernya.
Eka juga menyerukan agar inisial EJ segera minta maaf kepada seluruh warga masyarakat kota Cilegon atas pernyataan yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran atau kegaduhan, karena itu saya mendesak EJ untuk segera meminta maaf kepada seluruh warga Kota Cilegon.
Masih kata Eka, menekankan perlu adanya tindakan hukum terhadap pelaku (oknum) agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, khawatir akan muncul tindakan-tindakan yang dapat mengganggu ketertiban dan kedamaian di Kota Cilegon, tandasnya.
Buntut dari pernyataan kontroversial itu menjadi dampak atau memicu reaksi keras dari masyarakat Cilegon. Oleh karena itu tindakan yang tepat dan tegas dari pihak berwenang atau aparat hukum sangat penting untuk menangani situasi ini agar tidak semakin melebar luas lagi agar tidak terjadi konflik yang lebih besar, tandasnya.
"Eka berharap agar kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua untuk lebih bijaksana dalam berbicara demikian serta untuk tidak menyampaikan dugaan informasi hoax yang dapat memicu konflik dan kebencian di masyarakat," harapnya.
Sementara itu, pihak inisial EJ belum bisa dikonfirmasi ketika dihubungi oleh awak media iNews Banten terkait pernyataan yang dilontarkan di salah satu WatshAp Grup tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi