Agus disebut mendalami ilmu kebatinan secara otodidak dan sebelumnya sempat mengalami mimpi menerima golok yang tidak boleh dikeluarkan sembarangan.
“Sekitar jam 3 pelaku terbangun kemudian mengambil golok yang ditempatkan di pakaian anaknya kemudian setelah mengambil golok pelaku menerangkan (melakukan aksinya) mengalir begitu saja,” imbuhnya.
Sofwan juga mengatakan setelah kejadian tersebut, korban kemudian sempat dilarikan ke Puskesmas Ciomas, namun nyawanya tidak tertolong. Setelah itu, korban kembali dibawa ke RS Bhayangkara untuk autopsi.
Saat Polisi datang pun, pelaku telah melarikan diri tidak lama setelah membunuh anaknya. Ia melarikan diri ke daerah Padarincang, Kabupaten Serang. Polisi kemudian menemukan pelaku sedang bersembunyi di kebun karet di Kampung Jenaka, Desa Ciherang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang.
Editor : Mahesa Apriandi