IDI Cilegon Turun ke Akar Rumput, Dari Nelayan hingga Siswa SMA
CILEGON, iNewsBanten - Dalam suasana peringatan Hari Bhakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-117, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cilegon memilih keluar dari ruang praktik dan turun langsung ke lapisan masyarakat. Lewat sejumlah aksi sosial, organisasi profesi ini mencoba menjawab tantangan layanan kesehatan yang belum merata, terutama bagi kelompok rentan.
"Momentum ini menjadi pengingat bahwa profesi dokter tidak hanya soal klinik atau rumah sakit, tapi juga soal keberpihakan," kata Ketua IDI Kota Cilegon, dr. Arief Dharma Hartana, saat ditemui usai kegiatan, Senin (21/7/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian santunan bagi komunitas nelayan di Tanjung Leneng, Kecamatan Ciwandan—wilayah pesisir yang kerap luput dari perhatian layanan medis formal. Agenda berlanjut dengan khitanan massal di Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Citangkil, serta layanan kesehatan gratis di arena Car Free Day (CFD) Kota Cilegon.
Tak hanya itu, penyuluhan kesehatan digelar di SMA Negeri 5 Cilegon. Di sekolah itu, para dokter memaparkan pentingnya kesehatan mental dan reproduksi, isu yang kerap dianggap tabu namun krusial di kalangan remaja.
Menurut dr. Arief, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas peringatan tahunan, tetapi bentuk konkret dari semangat keberpihakan profesi medis. Ia juga mengingatkan rekan sejawat agar tidak terjebak dalam zona nyaman praktik medis. “Dokter tidak boleh hanya menuntut hak, tapi harus memberi ruang lebih luas bagi pengabdian sosial, terutama untuk mereka yang tak mampu mengakses layanan kesehatan,” tegasnya.
IDI Cilegon berharap pendekatan langsung ke masyarakat ini bisa menjadi praktik baik yang menginspirasi organisasi profesi lainnya. Lebih dari sekadar selebrasi tahunan, HBDI tahun ini menjadi refleksi: apakah dokter masih menjadi garda empati di tengah sistem layanan kesehatan yang makin berjarak?
Editor : Mahesa Apriandi