Rinke mencatat, meski superworm bisa berperan dalam mengurangi limbah plastik, fokus penelitian ini terletak pada mikroba usus larva. Menurutnya, kemampuan pencernaan cacing bisa ditiru secara artifisial dan dimanfaatkan dalam skala besar pada bioreaktor dan fasilitas pengolahan plastik lainnya.
“Sekarang kami punya katalog semua enzim bakteri yang dikodekan dalam usus cacing super, dan berencana menyelidiki lebih lanjut enzim dengan kemampuan mendegradasi polistirena,” katanya. “Kami akan mengkarakterisasikannya secara lebih rinci selama beberapa tahun ke depan untuk menemukan enzim yang paling efisien, yang kemudian dapat ditingkatkan lebih jauh dengan rekayasa enzim.”
Rinke menyebut tujuan akhirnya yaitu mereka tidak perlu lagi mengorbankan cacing super. Diharapkan bisa tercipta alat penghancur sampah, yang diikuti oleh degradasi mikroba dalam bioreaktor, dan produksi mikroba selanjutnya dari senyawa bernilai lebih tinggi seperti bioplastik.
“Pendekatan upcycling ini akan membuat proses daur ulang plastik lebih ekonomis dan mendorong kebiasaan daur ulang plastik,” simpulnya.
Editor : Mahesa Apriandi