Pada 1997, perseroan membangun pabrik jamu modern seluas 30 hektare (ha) di Klepu, Ungaran. Tiga tahun kemudian, Sido Muncul meresmikan pabrik baru. Pada 2004, Sido Muncul telah memproduksi lebih dari 250 jenis produk.
Namun di tahun itu juga, perseroan mengalami kerugian dan hampir bangkrut karena terlilit utang sebesar Rp160 miliar, dengan pemasukan hanya Rp10 miliar.
Pada saat itu, cucu mereka, Irwan Hidayat, kembali membalikkan keadaan dengan menggaet Mbah Marijan sebagai bintang iklan produk minuman serbuk Kuku Bima Energi.
Tak disangka, produk yang diiklankan Mbah Marijan yang merupakan Juru Kunci Gunung Merapi dan sosok berpengaruh di Yogyakarta pada saat itu, laku keras. Sido Muncul pun menuai untung dan bebas dari lilitan utang, bahkan terus melebarkan bisnis.
Pada 2013, Sido Muncul memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia. Berbagai produk unggulan telah diekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara.
Saat ini, Sido Muncul memiliki lebih dari 300 jenis produk, dan 122 titik distribusi di seluruh Indonesia. Sementara jumlah karyawan perseroan mencapai lebih dari 4.000 orang.
Demikian Kisah Pendiri Jamu Sido Muncul, yang melalui perjalanan panjang dalam berbisnis bahkan pernah dililit utang ratusan miliar, namun kini menjadi perusahaan jamu terkemuka di Indonesia.
Artikel ini sebelumnya sudah ditayangkan di iNews.id dengan Judul :https://Kisah Pendiri Jamu Sido Muncul, Bebas dari Utang Ratusan Miliar Berkat Mbah Marijan
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
