SERANG, iNewsBanten - Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan saat ini cukup banyak kericuhan yang terjadi akibat kurang bijak menggunakan media sosial (medsos). Ini terutama dialami para figur publik, masalah yang harusnya ditutupi malah menjadi konsumsi publik.
"Media yang harusnya menjadi ruang positif dalam silaturahmi, akhirnya berujung menjadi ruang contoh yang kurang baik bagi masyarakat Indonesia," katanya saat dihubungi iNewsBanten beberapa waktu lalu.
Terkait keutamaan menjaga lisan, tangan, atau jari agar terhindar dari sifat mudarat, tertulis dalam salah satu riwayat hadits. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رضى الله عنهما - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Artinya: "Dari Abdullah bin 'Amru. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah'." (HR Bukhari)
Ustadz Ainul Yaqin menambahkan, apa pun alasannya kurang patut jika tokoh publik membiasakan diri menggunakan medsos untuk saling menyerang, bahkan hingga merendahkan martabat sesamanya. Hal tersebut sangat jauh dari akhlak seorang Muslim sejati.
Sebagaimana dalam salah satu riwayat hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Artinya: "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Bukhari) .
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait