Menurut Hendrik, selaku koordinator lapangan. Ia menyampaikan bahwa teatrikal tersebut dihadirkan sebagai protes terhadap RUU Penyiaran.
Teatrikal Simbol Pembungkaman Pers
“Iya teatrikal tersebut memang ditampilkan sebagai simbolis dari kami (pers) yang sedang coba dibungkam oleh kekuasaan,” tegasnya.
Sebagai penutup teatrikal, Dennis menjelma menjadi binatang, lehernya diikat, mulutnya ditutup dengan plester, kemudian ia merangkak tanpa arah yang seolah-olah menggambarkan pembungkaman pers oleh kekuasaan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait