TANGERANG, iNewsBanten – Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Poris Gaga Kecamatan Batu Ceper melaksanakan Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024 di aula kelurahan Poris Gaga, Minggu,11 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan rangkaian tahapan menjelang Pilkada Serentak yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 mendatang. Selain itu, sosialisasi ini digelar setelah Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ervin Suryono dalam arahan pembukaan mengatakan, komunikasi yang masif dan terapkan kolektif kolegial terutama untuk memastikan semua daftar pemilih sudah tercoklit. Ia juga menghimbau untuk dapat melaporkan jika terdapat nama pemilih yang tidak ditemukan pada DPS.
“saya menitipkan suara dari KPU sampai tingkat bawah untuk dapat dicek kembali, barangkali ada warga atau tetangga yang belum terdaftar pada DPS, mumpung masih dalam tahapan DPS,” ujar Ervin dalam sambutannya.
Diketahui, hasil dari rekapitulasi dan penetapan DPS di Kota Tangerang mencapai 1.379.619 pemilih. Sehingga tidak menuntut kemungkinan masih ada pemilih yang belum terdaftar.
Pada waktu yang sama, Ketua PPS Rizky Aziz juga menyampaikan proses DPS ini harus dimanfaatkan dengan baik karena masih ada peluang untuk dapat diperbaiki sebelum tiba pada Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“terhitung tanggal 18-27 Agustus kita tiba pada tahapan masukan/tanggapan masyarakat terhadap DPS, di waktu tersebut silahkan bapak/ibu dikroscek kembali (daftar pemilih),” kata Rizky.
Selanjutnya, pada acara utama yaitu penyampaian materi yang disampaikan oleh Hardiansyah selaku tokoh masyarakat. Ia menyampaikan pentingnya peran pemuda dan orang Tua dalam proses demokrasi.
Dalam penyampaianya, Hardiansyah mengatakan bahwa pemuda sebagai agen perubahan seyogyanya berpartisipasi dalam menyukseskan Pilkada Serentak tahun 2024. Dengan begitu, angka golput pada perhelatan demokrasi nanti akan berkurang.
“Berpartisipasi dalam perhelatan demokrasi adalah keharusan kita bersama, selain itu mengharagai perbedaan, menghindari berita hoax dan menolak politik uang merupakan etika yang harus dijalankan,” tutup Hardiansyah.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait