Beberapa peserta aksi bahkan dilaporkan dibawa paksa ke dalam lingkungan sekolah oleh aparat kepolisian. Sempat terjadi pembukaan paksa gerbang, namun langsung ditutup kembali oleh petugas. Aksi saling dorong dan baku pukul kembali terjadi saat massa mencoba mendekat.
Tak puas, massa kemudian menutup jalan depan sekolah dengan membakar ban bekas. Aksi ini sempat menyebabkan kemacetan panjang di jalur utama pendidikan Kota Serang.
“Ini bukan aksi brutal, ini adalah bentuk perlawanan kami terhadap ketidakadilan. Kami menuntut kasus ini diusut secara terbuka!” ujar Koordinator Lapangan Aksi, dalam orasinya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian maupun Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait dugaan kekerasan yang dialami massa aksi maupun perkembangan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Massa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
